Pendidik dan Terdidik
dalam
E-Learning
Berbasis Nilai
oleh : Dendi Nurwega
Salah satu
masalah utama yang dihadapi dunia pendidikan di Negara kita adalah kualitas pendidik,
kualitas pendidik salah satunya adalah kemampuan mereka didalam mengajar.
Kemampuan mengajar merupakan pekerjaan professional yang membutuhkan pendidikan
dan pelatihan. Oleh karena itu, seorang pendidik perlu menguasai kemampuan
mendidik. Semua kemampuan tersebut perlu diintegrasikan menjadi suatu wawasan
yang utuh ketika seorang pendidik mendidik
Undang-undang
tentang sistem pendidikan No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menegaskan bahwa, pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidik merupakan
salah satu pintu awal pembentukan kepribadian peserta didik mulai dari TK
bahkan sampai perguruan tinggi. Hal inii mengandung makna bahwa pendidik
merupakan salah satu bagian dari pendidikan yang memberikan pengaruh yang cukup
bermakna bagii terwujudnya manusia terintegrasi yang mempunyai pengetahuan yang
mantap, aplikasi, dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Disamping itu
pendidik merupakan orang yang menggenggam masa depan bangsa. Sebab pendidikan
generasi selanjutnya tergantung terhadap pendidik bagaimana dia mengajar dan
mentransferkan ilmunya. Pendidik tentunya harus menyadarii kedudukan dan profesinya
yang nantinya akan melahirkan suatu tanggung jawab. Karenanya pendidik harus
meningkatkan kompetensi dan pengalaman nilai yang dianutnya tentunya tidak jauh
dari agama.
Dalam mutiara
hikmah dikatakan” Metode lebih utama daripada materi, guru lebih utama daripada
metode dan jiwa guru lebih utama daripada segalanya.
Mengenai keberhasilan
didalam mengajar diperlukan metode, tentunya banyak versi dari metode mengajar
ini, mulai siswa dibimbing, membiarkan siswa aktif atau istilah modernya
Constextual Teaching and Learning. Pertanyaanya sejauh mana metode yang
digunakan tersebut bisa menjadikan peserta didik mampu menjadi diri sendiri dan
berkarya, tentunya metode yang digunakan disetiap tingkatan dari mulai TK
sampai perguruan tinggi berbeda-beda.
Yang menjadi sorotan pada realita sekarang
adalah mengenai metode yang digunakan bagi mahasiswa apakah cocok atau tidak
metode E-learning yang digunakan untuk mahasiswa di Indonesia, sebuah
pertanyaan yang tentunya membutuhkan analisis yang cermat dan tepat dilihat
dari berbagai aspek.
Presiden
Direktur PT Acer Indonesia Jason Lim yang dikutip dari pikiran rakyat edisi 2 April
2008 : hal 22, mengatakan “metode pendidikan berbasis E-Learning merupakan
solusi yang tepat bagi mahasiswa agar dapat mengikuti cara belajar mereka,
tanpa dibatasi jadwal atau ruang kelas”. Jika dikaji boleh-boleh saja metode
ini dilakukan diperguruan tinggi kita, tetapi jangan dulu kita mengadopsi
langsung metode ini untuk diterapkan.
Kita lihat dulu
kelemahan dan kelebihannya agar tidak menjadi permasalahan kelak bagi bangsa
ini. Jika dikatakan cara belajar tanpa dibatasi jadwal atau ruang kelas
tentunya ini menjadi sandungan bagi negerii ini, kita lihat dulu realita yang
ada sekarang para peserta didik di negeri inii dengan ada jadwal kuliah dan
pertemuan diruang perkuliahan pun kondisii pendidikan kita tetap seperti ini
belum ada peningkatan yang signifikan apalagi pelajar dibebaskan dari jadwal
dan ruang kelas malah mereka bersantai-santai.
Dilain pihak kelebihannya juga dengan metode ini jika mahasiswa atau
pelajarnya sudah menyadari arti pendidikan tentunya mereka melihat peluang ini
suatu kesempatan keleluasaan untuk mengembangkan potensinya tapi tentunya
negeri ini sedikit kesadaran mengenai hal ini. Disamping
hal diatas waktu yang merupakan penting bagi mahasiswa untuk menanyakan suatu
hal yang belum terpecahkan mengenai
permasalahan studinya kepada pendidik tidak akan terkondisikan dikarenakan
banyak mahasiswa yang bertanya yang nantinya
akan merepotkan seorang pendidik.
Apalagi
mahasiswa yang merupakan bakal calon yang akan menjadii penerus para pendidik atau
guru untuk mengajar, diperlukan kecerdasan mereka dari segi moral atau nilai.
Nah, disini pendidik atau pendidikberperan penting dalam membentuk karakter
mahasiswa. Metode E-learning tidak
masalah digunakan, apabila dengan metode ini pendidikan nilai terhadap mahasiswa
atau pelajar tersampaikan dan terbentuk karakter-karakter yang bangga akan
nilai-nilai yang sesuai dengan agamanya. Tentunya ini pekerjaan rumah bagi para
pendidik, buat apa mahasiswa pintar jikalau nilai-nilai yang dianutnya tidak
mencerminkan mahasiswa yang terpelajar kita lihat realita sekarang. Jadi,
akhirnya pendidikan gagal lagi-gagal lagi.
Dengan mengacu
terhadap Undang-undang tentang sistem pendidikan nasioanl yang telah dijelaskan
diatas Metode Pembelajaran E- learning bisa diterapkan dinegeri ini karena
dengan pesatnya perkembangan teknologi, perlu kiranya kita mengikuti arus
global agar tidak ketinggalan. Karena bangsa ini bangsa yang saharusnya
menyadari betapa pentingnya suatu nilai. Bagaimanapun metodenya asalkan
pelaksanaanya berjalan dengan lancar tidak hanya teori belaka, apabila pelajar
senang dengan metode pembelajaran E-learning yang akhirnya akan melahirkan
E-learning berbasis nilai apa boleh buat.
Itulah
sekiranya yang sering terlupakan oleh para pendidik dan para pelajar kita,
sadar atau tidak sadar, peduli atau tidak peduli bangsa ini harus sesuai dengan
kepribadian bangsa yang menjunjung tinggi nilai.
Solusinya harus ada kerjasama komunikasi antara pendidik
dan mahasiswa, tidak ada raja atau rakyat tetapi sama-sama bergandengan tangan
yang tentunya disertai dengan norma-norma. Jika tidak ada komunikasi, mahasiswa
akan merasa stress, tidak termotivasi, yang akhirnya berakibat terhadap
pendidikan kita. Sudah sepantasnya mulai dari sekarang para pendidik membuka
diri dengan lebar untuk terus bisa berkomunikasii dengan pelajarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar