Senin, 29 Oktober 2012




Pendidik dan Terdidik
dalam
                                                         E-Learning Berbasis Nilai

oleh : Dendi Nurwega


Salah satu masalah utama yang dihadapi dunia pendidikan di Negara kita adalah kualitas pendidik, kualitas pendidik salah satunya adalah kemampuan mereka didalam mengajar. Kemampuan mengajar merupakan pekerjaan professional yang membutuhkan pendidikan dan pelatihan. Oleh karena itu, seorang pendidik perlu menguasai kemampuan mendidik. Semua kemampuan tersebut perlu diintegrasikan menjadi suatu wawasan yang utuh ketika seorang pendidik mendidik
Undang-undang tentang sistem pendidikan No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidik merupakan salah satu pintu awal pembentukan kepribadian peserta didik mulai dari TK bahkan sampai perguruan tinggi. Hal inii mengandung makna bahwa pendidik merupakan salah satu bagian dari pendidikan yang memberikan pengaruh yang cukup bermakna bagii terwujudnya manusia terintegrasi yang mempunyai pengetahuan yang mantap, aplikasi, dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Disamping itu pendidik merupakan orang yang menggenggam masa depan bangsa. Sebab pendidikan generasi selanjutnya tergantung terhadap pendidik bagaimana dia mengajar dan mentransferkan ilmunya. Pendidik tentunya harus menyadarii kedudukan dan profesinya yang nantinya akan melahirkan suatu tanggung jawab. Karenanya pendidik harus meningkatkan kompetensi dan pengalaman nilai yang dianutnya tentunya tidak jauh dari agama.
Dalam mutiara hikmah dikatakan” Metode lebih utama daripada materi, guru lebih utama daripada metode dan jiwa guru lebih utama daripada segalanya.
Mengenai keberhasilan didalam mengajar diperlukan metode, tentunya banyak versi dari metode mengajar ini, mulai siswa dibimbing, membiarkan siswa aktif atau istilah modernya Constextual Teaching and Learning. Pertanyaanya sejauh mana metode yang digunakan tersebut bisa menjadikan peserta didik mampu menjadi diri sendiri dan berkarya, tentunya metode yang digunakan disetiap tingkatan dari mulai TK sampai perguruan tinggi berbeda-beda.
            Yang menjadi sorotan pada realita sekarang adalah mengenai metode yang digunakan bagi mahasiswa apakah cocok atau tidak metode E-learning yang digunakan untuk mahasiswa di Indonesia, sebuah pertanyaan yang tentunya membutuhkan analisis yang cermat dan tepat dilihat dari berbagai aspek.


Presiden Direktur PT Acer Indonesia Jason Lim yang dikutip dari pikiran rakyat edisi 2 April 2008 : hal 22, mengatakan “metode pendidikan berbasis E-Learning merupakan solusi yang tepat bagi mahasiswa agar dapat mengikuti cara belajar mereka, tanpa dibatasi jadwal atau ruang kelas”. Jika dikaji boleh-boleh saja metode ini dilakukan diperguruan tinggi kita, tetapi jangan dulu kita mengadopsi langsung metode ini untuk diterapkan.
Kita lihat dulu kelemahan dan kelebihannya agar tidak menjadi permasalahan kelak bagi bangsa ini. Jika dikatakan cara belajar tanpa dibatasi jadwal atau ruang kelas tentunya ini menjadi sandungan bagi negerii ini, kita lihat dulu realita yang ada sekarang para peserta didik di negeri inii dengan ada jadwal kuliah dan pertemuan diruang perkuliahan pun kondisii pendidikan kita tetap seperti ini belum ada peningkatan yang signifikan apalagi pelajar dibebaskan dari jadwal dan ruang kelas malah mereka bersantai-santai.  Dilain pihak kelebihannya juga dengan metode ini jika mahasiswa atau pelajarnya sudah menyadari arti pendidikan tentunya mereka melihat peluang ini suatu kesempatan keleluasaan untuk mengembangkan potensinya tapi tentunya negeri ini sedikit kesadaran mengenai hal ini.        Disamping hal diatas waktu yang merupakan penting bagi mahasiswa untuk menanyakan suatu hal yang belum terpecahkan  mengenai permasalahan studinya kepada pendidik tidak akan terkondisikan dikarenakan banyak mahasiswa yang bertanya yang nantinya  akan merepotkan seorang pendidik.
Apalagi mahasiswa yang merupakan bakal calon yang akan menjadii penerus para pendidik atau guru untuk mengajar, diperlukan kecerdasan mereka dari segi moral atau nilai. Nah, disini pendidik atau pendidikberperan penting dalam membentuk karakter mahasiswa.  Metode E-learning tidak masalah digunakan, apabila dengan metode ini pendidikan nilai terhadap mahasiswa atau pelajar tersampaikan dan terbentuk karakter-karakter yang bangga akan nilai-nilai yang sesuai dengan agamanya. Tentunya ini pekerjaan rumah bagi para pendidik, buat apa mahasiswa pintar jikalau nilai-nilai yang dianutnya tidak mencerminkan mahasiswa yang terpelajar kita lihat realita sekarang. Jadi, akhirnya pendidikan gagal lagi-gagal lagi.
Dengan mengacu terhadap Undang-undang tentang sistem pendidikan nasioanl yang telah dijelaskan diatas Metode Pembelajaran E- learning bisa diterapkan dinegeri ini karena dengan pesatnya perkembangan teknologi, perlu kiranya kita mengikuti arus global agar tidak ketinggalan. Karena bangsa ini bangsa yang saharusnya menyadari betapa pentingnya suatu nilai. Bagaimanapun metodenya asalkan pelaksanaanya berjalan dengan lancar tidak hanya teori belaka, apabila pelajar senang dengan metode pembelajaran E-learning yang akhirnya akan melahirkan E-learning berbasis nilai apa boleh buat.
Itulah sekiranya yang sering terlupakan oleh para pendidik dan para pelajar kita, sadar atau tidak sadar, peduli atau tidak peduli bangsa ini harus sesuai dengan kepribadian bangsa yang menjunjung tinggi nilai.
           Solusinya harus ada kerjasama komunikasi antara pendidik dan mahasiswa, tidak ada raja atau rakyat tetapi sama-sama bergandengan tangan yang tentunya disertai dengan norma-norma. Jika tidak ada komunikasi, mahasiswa akan merasa stress, tidak termotivasi, yang akhirnya berakibat terhadap pendidikan kita. Sudah sepantasnya mulai dari sekarang para pendidik membuka diri dengan lebar untuk terus bisa berkomunikasii  dengan pelajarnya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar